Senin, 01 Maret 2010

Penalaran,Proposisi dan Fakta

1.Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

Metode dalam menalar
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Konsep dan simbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga
dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.
Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
• Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
• Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
Contoh penalaran:
Jamu no 1 itu rasanya pahit
Jamu no 2 itu rasanya pahit
Jamu no 3 itu rasanya pahit
Jadi semua jenis jamu rasanya pahit


2.Fakta
fakta berarti kenyataan, adalah suatu yang nyata, yang betul2 terjadi atau ada secara alami, dan bisa diukur secara eksperimental, atau metode2 lainnya dan tidak bisa diganggu gugat lagi kebenerannya (paling tidak diterima secara umum di kalangan masyarakat banyak).
Langsung ke: navigasi, cari
Fakta (bahasa Latin: factus) ialah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia. Catatan atas pengumpulan fakta disebut data[1].
Fakta seringkali diyakini oleh orang banyak (umum) sebagai hal yang sebenarnya, baik karena mereka telah mengalami kenyataan-kenyataan dari dekat maupun karena mereka dianggap telah melaporkan pengalaman orang lain yang sesungguhnya [2]
Dalam istilah keilmuan fakta adalah suatu hasil observasi yang obyektif dan dapat dilakukan verifikasi oleh siapapun.
Diluar lingkup keilmuan fakta sering pula dihubungkan dengan:
• Suatu hasil pengamatan jujur yang diakui oleh pengamat yang diakui secara luas
o Galat biasa terjadi pada proses interpretasi makna dari suatu observasi.
o Kekuasaan kadang digunakan untuk memaksakan interpretasi politis yang benar dari suatu pengamatan.
• Suatu kebiasaan yang diamati secara berulang; satu pengamatan terhadap fenomena apapun tidak menjadikan itu sebagai suatu fakta. Hasil pengamatan yang berulang biasanya dibutuhkan dengan menggunakan prosedur atau definisi cara kerja suatu fenomena.
• Sesuatu yang dianggap aktual sebagai lawan dari dibuat
• Sesuatu yang nyata, yang digunakan sebagai bahan interpretasi lanjutan
• Informasi mengenai subyek tertentu
• Sesuatu yang dipercaya sebagai penyebab atau makna
Contoh fakta : Fakta
Fakta (bahasa Latin: factus) dalam istilah keilmuan merupakan suatu hasil observasi yang obyektif dan dapat verifikasi. Fakta adalah pengamatan yang telah diverifikasi secara empiris. Fakta dalam prosesnya kadangkala dapat menjadi sebuah ilmu.
Contohnya, fakta bahwa bumi ini bulat. Ketika seseorang mengelilingi bumi dengan berjalan ke arah timur atau ke arah barat, pada akhirnya ia akan kembali ke titik awal. Fakta ini bukan berdasarkan sudut pandang pribadi, atau pendirian dari kelompok tertentu saja. Karena riset telah membuktikan dan memang telah terbukti 100% (diverifikasi) bahwa bumi ini bulat. Fakta inipun menjadi sebuah teori dalam ilmu pengetahuan.








3.Proposisi

Pengertian Proposisi
Proposisi adalah merupakan ungkapan lahiriah dari putusan. Sebagai ungkapan lahiriah dari putusan proposisi itu selalu terdiri dari rangkaian kata-kata yang berfungsi sebagai subjek dan predikat. Hubungan antar subjek dan predikat ini senantiasa berbentuk pengakuan atau pengingkaran semata tentang sesuatu yang lain. Maka, proposisi dapat dirumuskan sebagai pernyataan yang di dalamnya manusia mengakui atau mengingkari sesuatu tentang sesuatu yang lain.
Atau Proposisi adalah pernyataan pernyataan yang berada pada suatu argument atau pernyataan pernyataan yang bisa dikerahui secara teknis nilainya (benar atau salah). Proposisi atau kalimat terbuka adalah kalimat yang bisa bernilai benar atau bisa bernilai salah, tetapi tidak sekaligus keduanya. Proposisi biasanya dinyatakan sebagai kalimat berita (bukan kalimat tanya, kalimat perintah dan sebagainya).


Unsur-Unsur Proposisi
a.)Subjek: sesuatu yang tentangnya pengakuan atau pengingkaran ditujukan.
b.)Predikat: sesuatu yang diakui atau diingkari tentang subjek.
c.)Kopula: penghubung antara subjek dan predikat, yang sekaligus memberi bentuk (pengakuan atau pengingkaran) pada hubungan tersebut.

Perlu kita ketahui bahwa ketiga unsur tersebut hanya terdapat di dalam proposisi kategoris standar. Adapun sebuah proposisi disebut proposisi kategoris jika apa yang menjadi predikat diakui atau diingkari secara mutlak (tanpa syarat) tentang apa yang menjadi subjek.

Dalam logika sebuah kalimat hanya dapat disebut sebagai proposisi bila memenuhi cirri-ciri sebagai berikut:
1.) Mengandung subjek dan predikat yang dihubungkan dalam sebuah pernyataan.
2.) Mengandung sifat pengakuan atau pengingkaran.
3.) Mengandung nilai benar atau salah.

Contoh proposisi
*Soeharto adalah presiden kedua Indonesia
*Bilangan bulat yang membagi habis 23 adalah 1 dan 23
*Untuk setiap bilangan bulat n , ada bilangan prima yang lebih besar dari pada n

0 komentar: